Gestun, atau gesek tunai, adalah praktik yang semakin banyak dilakukan masyarakat untuk memperoleh uang tunai dengan cara menggesek kartu kredit di sebuah tempat usaha. Meskipun banyak yang menganggap cara ini praktis, gestun sebenarnya memiliki risiko tersendiri dan beberapa peraturan yang harus diperhatikan. Gestun biasanya melibatkan pihak ketiga atau toko yang akan membantu proses gesek tunai ini, dan mereka akan mengenakan biaya atau potongan tertentu dari nominal yang dicairkan.
Gestun dilakukan dengan cara membawa kartu kredit ke tempat yang menawarkan layanan ini, lalu menggesek kartu seperti saat melakukan transaksi belanja biasa. Namun, berbeda dengan pembelian barang, gestun bertujuan untuk mencairkan dana ke pemilik kartu dalam bentuk uang tunai. Umumnya, biaya yang dikenakan berkisar antara 3-5% dari jumlah yang dicairkan. Sebagai contoh, jika Anda ingin mencairkan Rp 1.000.000 melalui gestun, mungkin akan ada biaya Rp 30.000 hingga Rp 50.000. Biaya ini akan diambil langsung dari limit kartu kredit Anda.
Banyak orang memilih gestun karena beberapa alasan. Salah satunya adalah untuk memenuhi kebutuhan dana mendesak tanpa harus melalui proses pinjaman konvensional yang biasanya memerlukan persyaratan dokumen atau pemeriksaan kelayakan kredit. Dengan gestun, dana dapat langsung diperoleh tanpa harus menunggu lama, sehingga sangat cocok bagi mereka yang membutuhkan uang tunai segera. Selain itu, gestun juga dapat menjadi cara untuk memanfaatkan limit kartu kredit yang belum terpakai, terutama bagi pemilik kartu yang ingin menghindari pinjaman bank dengan bunga tinggi.
Namun, praktik gestun ini memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan. Dari sisi legalitas, bank sebenarnya melarang nasabahnya melakukan gestun karena dianggap menyalahgunakan fasilitas kartu kredit yang seharusnya hanya untuk transaksi pembelian barang atau jasa. Praktik ini melanggar ketentuan perjanjian dengan bank, yang dapat berdampak pada reputasi kredit atau bahkan pemblokiran kartu jika terdeteksi. Bank memiliki sistem pemantauan transaksi yang bisa mengidentifikasi pola penggunaan yang mencurigakan, seperti transaksi berulang dalam jumlah besar di tempat yang sama. Jika ini terjadi, bank dapat meninjau akun pengguna dan mungkin akan menandai aktivitas tersebut sebagai penyalahgunaan.
Di samping itu, gestun juga dapat menjadi beban finansial yang cukup berat bagi pengguna. Hal ini karena uang tunai yang diperoleh dari gestun pada dasarnya adalah utang pada kartu kredit yang harus dibayar kembali, dan bunga kartu kredit umumnya cukup tinggi, sekitar 2-3% per bulan. Jika pengguna tidak mampu melunasi tagihan tepat waktu, maka bunga tersebut akan menumpuk dan menyebabkan utang semakin besar. Tidak jarang pengguna kartu kredit yang melakukan gestun akhirnya kesulitan membayar tagihan dan akhirnya terlilit utang yang semakin besar. Bunga yang terus berjalan setiap bulan akan membuat beban finansial semakin berat.
Sebelum memutuskan untuk melakukan gestun, sebaiknya pertimbangkan opsi lain yang lebih aman dan lebih resmi untuk mendapatkan uang tunai. Salah satunya adalah dengan mengajukan pinjaman pribadi atau kredit tanpa agunan (KTA) dari bank, yang biasanya menawarkan bunga yang lebih rendah dan lebih mudah dikelola. Selain itu, beberapa platform pinjaman online kini juga menyediakan fasilitas pinjaman cepat dengan bunga yang bersaing dan proses yang lebih mudah. Dengan opsi-opsi tersebut, risiko penalti atau pemblokiran kartu kredit dari bank dapat dihindari, sekaligus memberikan kepastian legalitas dari sumber dana yang diperoleh.
Jika Anda tetap memilih untuk melakukan gestun, ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan. Pertama, pastikan Anda hanya melakukan gestun di tempat yang terpercaya dan sudah memiliki izin usaha yang sah. Menghindari tempat-tempat yang mencurigakan akan mengurangi risiko penipuan, seperti data kartu kredit yang dicuri atau informasi pribadi yang disalahgunakan. Kedua, cek biaya administrasi atau potongan yang dikenakan. Layanan gestun yang jujur biasanya akan memberitahukan potongan biaya di awal transaksi sehingga tidak ada biaya tersembunyi yang muncul belakangan. Ketiga, cermati jumlah dana yang benar-benar dibutuhkan dan sesuaikan dengan kemampuan pembayaran Anda. Jangan sampai gestun dilakukan dalam jumlah besar yang di luar kemampuan finansial, karena ini bisa berdampak pada kondisi keuangan jangka panjang.
Salah satu hal yang penting untuk diingat adalah gestun sebaiknya dilakukan dengan tanggung jawab penuh dan bukan untuk memenuhi gaya hidup konsumtif. Sebaiknya, gestun hanya digunakan saat benar-benar ada kebutuhan mendesak yang tidak dapat dipenuhi dengan sumber dana lain. Mengelola penggunaan kartu kredit dengan bijak adalah kunci untuk menjaga kestabilan finansial dan mencegah timbulnya utang yang tidak terkendali. Dengan begitu, kartu kredit bisa tetap menjadi alat bantu keuangan yang bermanfaat, bukan sumber beban.
Secara keseluruhan, gestun memang bisa memberikan solusi cepat untuk kebutuhan dana tunai, tetapi risiko dan konsekuensinya juga harus dipertimbangkan dengan cermat. Anda sebaiknya memahami aturan yang berlaku dari bank terkait gestun, menimbang alternatif lain yang lebih aman, dan menggunakan kartu kredit dengan bijak.
Sebagai sebuah solusi cepat, gestun memang menawarkan kemudahan yang menarik bagi pengguna kartu kredit yang membutuhkan dana tunai dalam waktu singkat. Banyak orang yang memilih gestun sebagai jalan pintas karena prosesnya yang lebih mudah dan tanpa perlu memberikan agunan atau jaminan seperti pada pinjaman konvensional. Namun, gestun sebenarnya hanya cocok untuk kebutuhan jangka pendek, bukan sebagai cara utama memperoleh uang tunai. Jika digunakan secara berlebihan, gestun dapat membuat pengguna terjebak dalam utang yang sulit dibayar karena bunga kartu kredit yang terus berjalan setiap bulannya.
Di sisi lain, gestun sebenarnya menciptakan potensi risiko yang tak hanya berdampak pada keuangan pribadi, tapi juga terhadap aspek legalitas pengguna kartu kredit. Banyak bank menilai gestun sebagai tindakan yang menyalahi aturan penggunaan kartu kredit, terutama karena kartu kredit bukanlah alat untuk mendapatkan uang tunai melainkan alat transaksi. Akibatnya, pihak bank dapat menerapkan sanksi, mulai dari peringatan hingga pemblokiran kartu, terutama jika terdapat pola penggunaan yang dianggap mencurigakan. Bank memiliki hak untuk memantau dan menginvestigasi transaksi yang dilakukan nasabah jika dianggap tidak sesuai dengan ketentuan penggunaan.
Sebagai pengguna, penting untuk menyadari bahwa pilihan gestun bukanlah solusi tanpa risiko. Banyak kasus di mana pengguna kartu kredit terlilit utang yang terus meningkat akibat penggunaan gestun yang berlebihan. Meskipun di awal gestun tampak menguntungkan karena bisa memenuhi kebutuhan dana dengan cepat, risiko bunga yang menumpuk serta denda keterlambatan pembayaran justru membuat beban semakin berat. Oleh karena itu, mengelola keuangan dengan cermat sangat diperlukan agar tidak bergantung pada gestun dan menciptakan kebiasaan finansial yang sehat.
Selain risiko finansial dan legalitas, gestun juga berpotensi mengundang risiko keamanan bagi pengguna kartu kredit. Ketika melakukan gestun di tempat yang kurang terpercaya, informasi kartu kredit dan data pribadi pengguna bisa saja disalahgunakan. Beberapa oknum tak bertanggung jawab mungkin mencatat nomor kartu atau data penting lainnya, yang bisa berujung pada pencurian identitas atau transaksi ilegal di kemudian hari. Untuk menghindari hal ini, jika memutuskan untuk melakukan gestun, sebaiknya pastikan transaksi dilakukan di tempat yang aman dan diawasi oleh staf yang profesional. Sebisa mungkin, pilih layanan gestun di toko-toko yang sudah Anda kenal atau memiliki reputasi baik.
Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan biaya administrasi yang dikenakan saat melakukan gestun. Beberapa penyedia jasa gestun mungkin mengenakan biaya yang bervariasi, tergantung kebijakan dan lokasi. Biasanya, potongan berkisar antara 2-5%, namun ada juga yang memberikan potongan lebih tinggi. Oleh sebab itu, sangat dianjurkan untuk membandingkan beberapa tempat sebelum memutuskan di mana akan melakukan gestun, sehingga Anda bisa mendapatkan biaya yang paling minim. Potongan atau biaya administrasi yang besar hanya akan menambah beban utang, terutama jika dana yang diambil juga dalam jumlah yang besar.
Sebagai alternatif, jika kebutuhan dana tidak terlalu mendesak atau jumlahnya tidak terlalu besar, Anda bisa mempertimbangkan beberapa pilihan lain yang lebih aman dibandingkan gestun. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan fasilitas tarik tunai dari bank yang biasanya tersedia untuk nasabah kartu kredit dengan suku bunga khusus. Beberapa bank bahkan menyediakan program pinjaman tunai khusus untuk pemegang kartu kredit dengan tenor yang fleksibel dan bunga yang lebih rendah dibandingkan bunga pembelanjaan kartu kredit. Selain itu, berbagai layanan pinjaman online saat ini juga menawarkan pencairan dana cepat dengan syarat yang cukup mudah.
Penggunaan kartu kredit yang bijak memang menjadi kunci utama dalam menjaga kesehatan finansial dan menghindari ketergantungan pada gestun. Dengan memperlakukan kartu kredit sebagai alat bantu keuangan yang bertanggung jawab, Anda bisa terhindar dari utang yang tidak perlu dan bunga yang semakin besar. Membatasi penggunaan gestun hanya pada situasi mendesak, dan memastikan bahwa Anda mampu melunasi tagihan tepat waktu, akan membantu menjaga reputasi kredit yang baik. Kartu kredit pada dasarnya adalah fasilitas yang bermanfaat jika dikelola dengan baik, namun jika disalahgunakan dapat menjadi sumber masalah keuangan yang sulit diatasi.
Referensi:
https://www.dumados.com/2024/11/cara-gestun-kredivo-sendiri-yang-aman.html
https://www.dumados.com/2024/11/2-cara-gestun-lazada-paylater-sendiri.html
https://www.dumados.com/2024/11/cara-gestun-limit-akulaku-paylater-dan.html
https://www.dumados.com/2024/11/2-cara-gestun-shopee-paylater-sendiri.html
https://www.dumados.com/2024/11/2-cara-ganti-wallpaper-laptop-asus.html
https://wigatos.tech/21455-cara-reset-tablet-advan/
https://wigatos.tech/3208-cara-melihat-password-wifi-di-laptop/
https://wigatos.tech/3224-cara-melihat-spesifikasi-laptop/